Dipilihnya Silangit, menurut Rusdi karena dari segi jarak dan rute yang berada di satu jalur, berbeda dengan Padang atau pun Batam. Dengan menjadikan Silangit hub, dia yakin potensi ekonomi lainnya akan terbangun, seperti perhotelan, restoran, oleh-oleh dan sebagainya.
Saat ini, lanjut dia, Indonesia secara bilateral memiliki 28 slot penerbangan ke India dalam sehari begitupun India ke Indonesia, namun belum dimanfaatkan oleh maskapai India ke Indonesia.
“Kita lagi minta untuk nambah lagi ke mereka karena bukan hanya dari segi turis, tapi juga dari ekspor Indonesia ke India selalu meningkat,” katanya.
Dia menambahkan Malindo Air memiliki 11 frekuensi penerbangan dalam sehari ke India dengan keterisian 80 persen.
“Saya yakin saat ini penuh, kalau ditunda lagi nanti bakal jelek dan harus ditutup,” katanya.
Namun, saat ini infrastruktur Bandara Silangit belum memadai untuk dijadikan hub, karena itu butuh dukungan dari pemerintah.
“Saya sudah bertemu dengan Menko Maritim, saya rasa pemerintah fokus sekali dengan Silangit,” katanya.