Selain itu, pertumbuhan sektor properti juga akan didukung oleh tingkat kepemilikan rumah yang rendah, serta tingkat pinjaman kredit kepemilikan rumah yang rendah.
Sementara itu, lanjut John, industri kesehatan nasional juga berpotensi untuk bertumbuh signifikan, lantaran pada 2019 tingkat belanja kesehatan di Indonesia paling rendah di dunia, yakni USD34 miliar atau sebesar 3,1 persen terhadap PDB.
“Segmen swasta diprediksi mengalami pertumbuhan paling pesat,” imbuhnya.