Lebih lanjut, dia menjelaskan kementeriannya telah melakukan perubahan regulasi pemberian alat produksi pertanian, memberikan asuransi 1 juta hektar kepada petani agar tidak ragu untuk melakukan tanam, membangun satu juta lumbung, serta membangun irigasi 3,050 juta hektar dalam waktu 1 tahun.
Namun demikian dia mengakui masih ada kendala dalam cetak sawah. Untuk produksi komoditas pangan strategis, lanjut Mentan, dari 12 ada satu penurunan produksi di tanaman kedelai karena kendala iklim.
“Impor jagung turun 60%, beras tidak impor lagi, bawang tidak impor lagi sudah ekspor, cabai tidak impor,” jelas Amran.
Menurut Menteri Pertanian saat ini sedang dikembangkan dan mengekspor untuk tanaman beras organik karena memiliki pasar yang bagus.
“Semua di perbatasan ada 44 kabupaten kita membangun lumbung pangan organik yang harganya cukup menggiurkan,” jelas Amran.
Sementara itu, terkait dengan upaya pencegahan korupsi dia mengatakan telah menempatkan Satgas dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebanyak 3 orang, juga dari Polisi dan Kejaksaan.