JAKARTA-PT Bank Mutiara Tbk mencatat pertumbuhan kinerja keuangan dan bisnis yang prima sampai dengan akhir Desember 2012.
Total aset Bank Mutiara tumbuh 17,2% menjadi Rp 15,3 triliun per 31 Desember 2012 (unaudited), dibanding Desember 2011 sebesar Rp 13,1 triliun.
Pertumbuhan aset tersebut ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang signifikan mencapai 20,2% sebesar Rp 13,4 triliun pada akhir 2012, dibanding DPK 2011, sebesar Rp 11,2 triliun.
Peningkatan DPK tersebut juga diikuti oleh pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 18,7% yang mencapai Rp 11,1 triliun, dibanding pengucuran kredit pada Desember 2011, sebesar Rp 9,3 triliun.
Tingginya penyaluran kredit tersebut tetap dilakukan dengan prinsip kehati-hatian (prudential banking).
Hal itu tercermin dari rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) nett per 31 Desember 2012 sebesar 3,4%, turun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,5%.
“Pertumbuhan aset, yang ditopang oleh peningkatan dana masyarakat dan pengucuran kredit itu menunjukkan tingginya tingkat kepercayaan publik, khususnya dunia usaha dan nasabah terhadap Bank Mutiara. Manajemen akan senantiasa meningkatkan kinerja perseroan secara prudent untuk menjaga kepercayaan tersebut,” jelas Pelaksana Tugas Direktur Bank Mutiara Ahmad Fajar di Jakarta, Minggu (6/1).