TANGERANG-Sengkarut pendataan warga miskin penerima Bantuan Sosial (Bansos) Pemerintah di kota/kabupaten masih terus terjadi.
Alih-alih bansos untuk menaikan kesejahteraan masyarakat ekonomi lemah, justru semakin melemahkan mental masyarakat hingga aparat.
Seperti terjadi juga di wilayah Kota Tangerang Selatan, daerah perbatasan Ibukota Jakarta, ini nyatanya belum benar-benar mampu menyiapkan data yang baik, dalam menjaring kelompok rentan, yang pantas menerima Bansos Pemerintah.
Gambaran tersebut, nyata dialami Paijo (65), kakek renta tanpa sanak famili yang tinggal sebatang kara di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, ini malah terlepas dari berbagai macam bansos yang kini hendak disalurkan Pemerintah.
“Sebelum-sebelumnya, engga pernah saya menerima Bantuan. Baru tadi sore, dari RT kasih saya beras dua kilogram dan 6 mie instan. Itu saya engga tahu, bantuan atau apa,” ucap dia.
Seketika, penderitaan Paijo yang viral di berbagai akun media sosial komunitas di Tangsel, tiba-tiba menyulut rasa kemanusiaan aparat. Pihak kelurahan tempat kakek Paijo berdomisili, sontak langsung memanggil sang kakek mendatangi kantor kelurahan, untuk medapat bantuan inisiatif Pemerintah.
Komentari tentang post ini