JAKARTA-Bursa AS ditutup flat kemarin akibat investor masih menunggu rilis kinerja perusahaan retail yang merupakan salah satu indikator consumer demand AS dan juga masih menunggu kebijakan The Fed mengenai tapering. Sementara itu, EIDO melemah signifikan 2.04% diduga akibat pelemahan Rupiah sebesar 1.3% dan kenaikan bond yield 10 tahun Indonesia sebesar 5.4%. CPO Malaysia menguat 0.8% setelah sebelumnya melemah dalam 4 hari berturut-turut dan harga minyak menguat 0.6%.
Analis valas PT Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih dalam riset harianya menyebutkan bursa Asia Selasa pagi (12/11) dibuka menguat namun lebih diakibatkan technical rebound indeks Kospi dimana Kospi sebelumnya melemah 3.1% dalam 6 hari berturut-turut.
Sementara itu, Rupiah dan obligasi 10 tahun Indonesia cenderung bergerak flat pagi ini. “Hari ini Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan BI rate dimana mayoritas economist dalam survey Bloomberg memperkirakan BI akan mempertahankan BI rate di 7.25%,” jelas Lana.
Di sisi lain, kata dia sejumlah economist memperkirakan BI dapat menaikkan BI rate sebesar 25bps terutama akibat trade balance September memburuk. Dalam 4 kali kebijakan BI menaikkan BI rate tahun ini, selalu direspon dengan penguatan IHSG. “Support IHSG pada 4,421 dan resistance 4,473,” pungkas dia.