Dia memaparkan, obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor-obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya.
Namun, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor-obligor dengan peringkat lebih tinggi.
Sementara itu, tanda plus (+) pada peringkat BMTR menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan.
Akhiran (sy) memiliki makna bahwa peringkat mempersyaratkan pemenuhan prinsip syariah.
“Peringkat idA+ tersebut mencerminkan kepemilikan mayoritas Global Mediacom pada perusahaan-perusahaan media terbesar dan terkemuka di Indonesia, beragamnya jasa layanan media yang disediakan oleh entitas-entitas anak dan profitabilitas operasional yang baik,” tutur Niken.
Lebih lanjut Niken mengatakan, peringkat BMTR dibatasi oleh akses tidak langsung terhadap arus kas operasional, paparan terhadap surat utang dengan tenor jangka pendek dan volatilitas mata uang asing, serta persaingan yang ketat pada industri media.