JAKARTA-Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin (5/8) diperkirakan melemah karena minimnya sentimen positif di pasar global sehingga mendorong pelaku pasar mengambil posisi wait and see sambil memperhatikan perkembangan ekonomi yang terjadi saat ini.
“Rupiah diperdagangkan dikisaran 10.330-10.400 per dollar Amerika Serikat (AS),” ujar analis valas PT Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih di Jakarta, Minggu (4/8).
Menurut dia, nilai tukar rupiah terus melemah belakangan ini.
Bahkan pelemahan rupiah sudah melampaui level psikologis sehingga membuat pelaku pasar tidak nyaman.
Tekanan terhadap rupiah tidak dapat dihindari karena pelaku pasar cenderung bersikap hati-hati melakukan transaksi menjelang libur panjang.
Sementara dari dalam negeri tidak ada yang menjaga rupiah mengingat Bank Indonesia (BI) libur.
“Selama lebaran, rupiah makin melemah karena pasar luar negeri terutama jika dollar AS menguat maka mata uang Asia lainnya melemah,” jelas dia.
Dari dalam negeri, kata dia, pasar masih akan cemas dengan berlarutnya defisit neraca perdagangan Indonesia.
Komentari tentang post ini