Oleh: Dimas Ardhinugraha
Semakin mendekati akhir 2021, pasar mulai mengkaji ekspektasi pertumbuhan yang wajar di 2022 secara lebih tepat.
Terlebih pasar sudah lebih mengantisipasi sentimen-sentimen yang berpotensi membuat pasar finansial lebih volatil.
Salah satu yang yang dicermati pasar adalah kondisi paska penerapan kebijakan Fed tapering di bulan November ini.
Seperti apa pergerakan pasar obligasi dan saham paska Fed tapering, dan bagaimana investor bisa memanfaatkan peluang investasi dari hal ini?
Simak penjelasan Dimas Ardhinugraha, Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI).
Sinyal positif dari global
Seiring perjalanan waktu, penyesuaian ekspektasi pasar menjelang akhir 2021 dapat memberikan dasar pengambilan keputusan yang lebih baik bagi investor dalam menghadapi dinamika di 2022.
Dana Moneter Internasional (IMF) telah menurunkan proyeksi pertumbuhan PDB global tahun 2021 ke 5,9% dari sebelumnya di level 6,0%, sementara untuk proyeksi pertumbuhan di 2022 tetap di level 4,9%.
Komentari tentang post ini