JAKARTA-Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan penjelasan terkait upaya pemerintah dalam menjaga stabilisasi perunggasan.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah menyebutkan, potensi produksi Day Old Chicken Final Stock (DOC FS) ayam ras pedaging bulan Februari 2022 sebanyak 272,19 juta ekor, kebutuhannya sebanyak 220,29 juta ekor dan berpotensi surplus sebanyak 51,90 juta ekor.
Sesuai tugas dan fungsi Kementerian Pertanian di aspek hulu telah mengatur penyediaan ayam melalui produksi dalam negeri yang didasarkan pada rencana produksi nasional untuk menciptakan keseimbangan supply dan demand.
“Dalam rangka menjaga keseimbangan dan stabilisasi supply-demand selama ini telah dilakukan pengaturan dan pengendalian produksi DOC FS ayam ras pedaging melalui cutting Hatching Egg (HE) fertil dan afkir dini Parent Stock (PS) umur di atas 64 minggu”, ungkap Nasrullah di Jakarta, Jumat (11/2/2022).
“Pemberlakuan afkir dini PS tersebut menunjukkan perusahaan pembibit membatasi umur pemeliharaan PS maksimal sampai umur 64 minggu, sehingga laju produksi DOC FS lebih terkendali dan seimbang dengan kebutuhannya”, imbuhnya.
Nasrullah menekankan bahwa dalam hal perkembangan harga telur ayam ras dan ayam hidup (livebird) tingkat peternak saat ini terpantau oleh Petugas Informasi Pasar (PIP) dan masih berada di bawah harga acuan Permendag No. 7 tahun 2020.
Ia sebutkan untuk potensi produksi telur ayam ras secara kumulatif tahun 2022 sebanyak 5,92 juta ton, kebutuhannya 5,31 juta ton dan potensi surplus 615,11 ribu ton.
Sementara itu, potensi produksi telur pada bulan Februari 2022 sebanyak 456,53 ribu ton, kebutuhannya sebanyak 414,29 ribu ton dan berpotensi surplus sebanyak 42,22 ribu ton, sehingga telah dilakukan berbagai upaya stabilitas perunggasan.
“Kita optimis dalam periode minggu berikutnya di bulan Februari harga livebird dan telur ayam ras tingkat peternak segera mengalami kenaikan menuju harga acuan”, kata Nasrullah.
Komentari tentang post ini