JAKARTA) – PT Bukalapak.Com Tbk (BUKA) mencatat pendapatan bersih Rp4,46 triliun pada 2024. Hasil ini naik 0,45% dibandingkan pendapatan bersih BUKA sebesar Rp4,44 triliun pada 2023.
Akan tetapi, kenaikan beban pokok pendapatan lebih besar dibandingkan pertumbuhan pendapatan bersih, yaitu 10,32% dari Rp3,39 triliun menjadi Rp3,74 triliun. Beban umum dan administrasi naik 7,41% dari Rp1,35 triliun menjadi Rp1,45 triliun.
Selain itu, rugi nilai investasi bersih meningkat 25,20% dari Rp1,23 triliun menjadi Rp1,54 triliun. Akibatnya, rugi usaha BUKA meningkat 17,84% dari Rp2,13 triliun pada 2023 menjadi Rp2,51 triliun pada 2024.
Menurut laporan keuangan BUKA per 31 Desember 2024 yang diumumkan, Rabu (19/3/2025), rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,55 triliun (Rp15 per saham) pada 2024, meningkat 13,97% dari Rp1,36 triliun (Rp13,24 per saham) pada 2023.
Dari sisi neraca, BUKA mengumpulkan total ekuitas Rp23,70 triliun per 31 Desember 2024, turun 6,43% dari Rp25,33 triliun per 31 Desember 2023. Sementara total liabilitas meningkat 38,13% dari Rp792,03 miliar menjadi Rp1,094 triliun. Sedangkan total aset BUKA tercatat Rp24,79 triliun per 31 Desember 2024, turun 5,09% dari Rp26,12 triliun per 31 Desember 2023.