“Komitmen PalmCo sejalan dengan arah Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) dalam melaksanakan prinsip-prinsip keberlanjutan. Apalagi aktivitas bisnis PTPN IV PalmCo dalam industri sawit tentu membuat perusahaan terekspos pada risiko ESG yang lumayan tinggi,” sebut Jatmiko.
Ia menambahkan Perusahaan perkebunan sawit memang sering kali dikaitkan dengan berbagai isu seperti hak asasi manusia, emisi gas rumah kaca, dan dampak lingkungan dari produk-produk komoditas.
Untuk itu rating pertama pasca PalmCo terbentuk Desember 2023 lalu ini, tidak hanya akan menjadi milestone korporasi atas penerapan ESG, tetapi lebih jauh sebagai bukti bahwa PalmCo memiliki modal kuat dalam meningkatkan penerapan aspek lingkungan, sosial dan tata kelola yang baik.
“PalmCo akan terus meningkatkan kinerja ESG, sebab bagi kami impelementasi ESG bukan sebatas kewajiban, tapi adalah kebutuhan jika kami ingin tumbuh berkelanjutan dan menjadi yang terdepan,” tukasnya.
Dalam penilaian S&P CSA, tidak hanya menjadi nomer 2 terbaik dari perusahaan palm plantation, PTPN IV PalmCo jika dibandingkan dengan BUMN-BUMN lain yang mengukur ESG mereka melalui S&P CSA, PalmCo ada diperingkat kedua di bawah Bank BRI namun mengungguli Semen Indonesia, Bank BNI Telkom, Bank Mandiri, dan Jasa Marga.***