JAKARTA – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) pada paruh pertama di 2024, mengalami penurunan pendapatan yang disebabkan merosotnya penjualan uap dan listrik kepada PT PLN (Persero).
Berdasarkan laporan keuangan PGEO untuk periode berakhir 30 Juni 2024, total pendapatan emiten yang dikendalikan PT Pertamina Power Indonesia ini hanya sebesar USD203,77 juta atau menurun 1,43 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2023 mencapai USD206,73 juta.
Penurunan omzet PGEO tersebut terutama disebabkan melemahnya penjualan uap dan listrik kepada PT PLN (Persero) di sepanjang Semester I-2024 yang cuma USD121,42 juta atau melorot 24,73 persen dibandingkan dengan Semester I-2023 yang sebesar USD161,32 juta.
Selama enam bulan pertama tahun ini, PGEO mencatatkan beban pokok pendapatan sebesar USD88,19 juta atau membengkak 6,34 persen (year-on-year), sehingga laba bruto di Semester I-2024 terperosok 6,64 persen (y-o-y) menjadi USD115,58 juta.
Sementara itu, laba usaha yang dibukukan emiten panas bumi ini untuk periode berakhir 30 Juni 2024 tercatat USD149,55 juta atau menurun 0,62 persen dibandingkan dengan perolehan di periode yang sama 2023 sebesar USD150,49 juta.
Komentari tentang post ini