JAKARTA – Suhu politik nasional memasuki 2023 mulai memanas, bahkan politik identitas diprediksi akan semakin menguat dalam Pemilu 2024.
Terlebih, akses terhadap media sosial juga meningkat, karena itulah pertemuan para tokoh lintas agama berupaya menyejukkan suasana masyarakat.
“Jadi, yang akan dipengaruhi oleh hoax akan semakin banyak. Dimana pembelahan ideologis di masyarakat justru semakin menguat dari pemilu ke pemilu,” kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari ditemui wartawan disela-sela Simposium Setara Menata Bangsa (SSMB) berthema “Ngopi Kebangsaan dan Refleksi Tahun 2022; Daya tahan spiritualitas Bangsa Menghadapi Siasat Politik Identitas, Serangan Covid-19 dan Ancaman Resesi Ekonomi Global” di Wisma Sangha Therava Indonesia, Jakarta, Kamis (5/1/2023).
Diakui Qodari, sulit sekali meredam politik identitas saat ini. Karena dampak Pemilu 2019 lalu, masyarakat yang terkena hoax itu mencapai sekitar 60% hingga 70%.
“Dampak media sosial tinggi sekali. Padahal medsos bertujuan mendekatkan kawan lama yang sudah lama tidak bertemu, namun yang terjadi malah bukan merekatkan tapi malah membuat jauh,” ungkapnya.