JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto diharapkan sesegera mungkin bertemu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trumpuntuk melakukan negoisasi ulang terkait tarif timbal balik AS (resiprokal) ke Indonesia sebesar 32 persen.
Tarif ini di luar tarif dasar yang diketok Trump di hari yang sama 10 persen.
“Yang harus kita garisbawahi bahwa pemberlakuan tarif impor ini dilakukan oleh Presiden Trump kepada hampir 180 Negara kecuali Rusia,Belarus,Kuba dan Korea Utara. Jadi bukan hanya khusus kepada Indonesia. Jadi ini bukan perang dagang khusus antara Indonesia dan Amerika,” ujar Direktur Merah Putih Institut dan juga Ex Wakil Ketua TKN Prabowo Gibran, Silfester Matutina kepada wartawan, Minggu (6/4/2025).
“Dan ini dilakukan oleh Trump untuk mengamankan ekonomi negaranya, tanpa ambil pusing dampak buruk kepada negara negara lainnya juga iklim ekonomi dan politik dunia. Untuk itu kita harus sangat hati-hati meresponnya dan tidak perlu panik apalagi ikut-ikutan perang dagang dan bereaksi keras seperti Kanada, China dan lainnya,” kata Silfester menambahkan.