“Pelaksanaan pembelian kembali saham akan menggunakan dana yang telah dicadangkan tersendiri, sehingga tidak akan mengganggu pendapatan perseroan. Pembelian kembali saham diperkirakan mempunyai dampak minimal terhadap biaya pembiayaan perseroan,” sebut manajemen PRIM.
Lantaran dana buyback saham tersebut menggunakan anggaran dari kas internal, maka total aset dan ekuitas PRIM akan menurun masing-masing maksimal Rp10 miliar ditambah biaya transaksi buyback saham.
“Dampak terhadap biaya operasional perseroan tidak akan material, sehingga laba-rugi diperkirakan masih sejalan dengan target perseroan”.
Manajemen PRIM mengaku, pengalihan aset berupa kas menjadi saham treasury tidak akan mempengaruhi pendapatan perseroan secara signifikan.
PRIM berkeyakinan, pelaksanaan buyback saham tidak berdampak negatif secara material terhadap kegiatan usaha, karena PRIM memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup untuk melaksanakan buyback saham bersamaan dengan operasional perseroan.