JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat sistem keuangan tetap stabil dengan ketahanan sistem perbankan yang terjaga didukung permodalan yang kuat dan likuiditas yang memadai. Hal ini tercermin pada komposisi rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) pada akhir Triwulan II -2016 tercatat sebesar 22,3% dan rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) berada pada level 20,3%. “Sementara rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) berada di kisaran 3,1% (gross) atau 1,5% (net),” terang Kepala Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara, Jumat (19/8).
Menurutnya, transmisi pelonggaran kebijakan moneter melalui jalur suku bunga terus berlangsung, tercermin dari berlanjutnya penurunan suku bunga deposito dan suku bunga kredit.
Sementara itu, transmisi melalui jalur kredit belum optimal, terlihat dari pertumbuhan kredit yang masih terbatas.
Dia menjelaskan, pertumbuhan kredit tercatat sebesar 8,9% (yoy), meningkat dari pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 8,7% (yoy).
Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada akhir triwulan II-2016 tercatat sebesar 5,9% (yoy), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 6,4% (yoy). “BI meyakini pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial yang dilakukan serta implementasi UU Pengampunan Pajak dapat meningkatkan pertumbuhan kredit guna mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan,” pungkasnya.
Komentari tentang post ini