JAKARTA-Peranan industri rokok dalam perekonomian Indonesia saat ini terlihat semakin besar, selain sebagai motor penggerak ekonomi juga menyerap banyak tenaga kerja.
Dalam 10 tahun terakhir industri rokok di Indonesia mengalami pertumbuhan fenomenal.
Terbukti, resesi ekonomi yang dimulai dengan krisis moneter sejak Juli 1997 tidak terlalu berpengaruh dalam kegiatan industri tersebut.
Bahkan saat ini, sector ini masih menjadi salah satu andalan penerimaan negara guna menutupi APBN.
“Saya yakin sekali, tembakau tetap menjadi tulang punggung yang menopang beban krisis meski sejumlah regulasi pemerintah tidak berpihak pada industry ini,” ujar pengamat ekonomi Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng di Jakarta, Sabtu (1/8).
Meski sejumlah regulasi terhadap produk tembakau banyak merugikan, kinerja ekspor tembakau masih menjanjikan.
Diperkirakan, rokok keretek tetap menjadi primadona di pasar ekspor karena Indonesia merupakan negara produsen kretek terbesar di dunia.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan nilai ekspor tembakau Indonesia dalam tiga bulan terakhir secara konsisten terus meningkat, termasuk dari segi permintaan di beberapa negara kawasan seperti Asean.
Komentari tentang post ini