JAKARTA – Pengamat mata uang Ibrahim Assuabimengatakan, pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan Kamis, dipengaruhi ketetapan kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) terhadap China.
Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan di Jakarta, Kamis melemah hingga 27 poin atau 0,17 persen menjadi Rp16.340 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.313 per dolar AS.
Walaupun pada hari ini Presiden Donald Trump mengumumkan penundaan selama satu bulan atas tarif baru sebesar 25 persen terhadap Kanada Meksiko, namun tidak terhadap Negeri Tirai Bambu.
“Presiden AS Donald Trump tidak membuat pengecualian dalam tarif 20 persennya terhadap Tiongkok, yang memicu kemarahan dan pembalasan dari Beijing,” ungkap Ibrahim dalam keterangan resminya kepada ANTARA, Jakarta, Kamis (6/3).
AS memberikan impor barang China sebanyak 10 persen karena masih beredarnya fentanil di Negeri Paman Sam.
Dengan tambahan tarif tersebut, maka total tarif yang akan dikenakan ke barang-barang asal China menjadi 20 persen setelah pada awal Februari pemerintahan Trump sudah mengenakan tarif impor 10 persen.