Selama 10 tahun terakhir, pemerintah juga tidak pernah sepi dari tantangan, seperti tsunami, krisis harga minyak tahun 2005, 2008, dan 2011. Lalu, krisis keuangan global pada 2008-2009, dan tekanan ekonomi pada 2013, aksi terorisme dan wabah flu burung. “Kita tentu patut memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan semua pihak karena banyak yang dicapai di tengah tantangan itu meskipun masih banyak juga yang belum kita selesaikan,” tambahnya.
Pencapaian lainnya adalah rasio utang luar negeri menurun 70 persen lebih, dari 27,8 persen menjadi 7,8 persen. APBN meningkat empat kali lipat. Pendapatan per kapita selama 10 tahun terakhir meroket tajam menjadi 3.049,1 dolar AS. “Di antara negara-negara G20 kita berada pada urutan kedua setelah Tiongkok,” ujarnya.
Dari segi kemiskinan, terdapat 5,23 persen penduduk Indonesia keluar dari kemiskinan, sehingga sekarang angka kemiskinan berada pada angka 11,47 persen. Perlindungan sosial terhadap warga miskin seperti Raskin dan BLSM. Kemudian, 3,6 persen penduduk Indonesia sudah keluar dari pengangguran, dan sekarang berkisar di angka 6,3 persen. Nilai ekspor naik hampir tiga kali lipat. Peningkatan anggaran pendidikan lebih dari 20 persen. “Saya mengajak gubernur, bupati, dan walikota untuk meningkatkan sumber daya manusia, inovasi dan teknologi karena ekonomi kita akan tumbuh manakala yang menjadi pilarnya adalah SDM, manusia yang unggul dan berdaya saing,” jelasnya.