Sementara itu, Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) RJ Lino menjelaskan perkembangan Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah bertransformasi menjadi pelabuhan terbaik di Indonesia. “Tanjung Priok saat ini jauh lebih baik dibandingkan tahun 2009 yang saat itu hanya dapat menampung 3,8 juta TEUs. Pencapaian ini padahal tanpa penambahan lahan dan dermaga baru dan kunci utama peningkatan produktivitas salah satunya kita melakukan reformasi birokrasi dan SDM,” katanya, di Jakarta, Jumat (21/3)
Lino menambahkan keberadaan Tanjung Priok masih dominan karena menurutnya 70% kegiatan ekspor Impor Indonesia dilakukan di Pelabuhan ini. “Ekspor impor dominan 70% melalui Tanjung Priok. Ini akan lebih meningkat lagi jika ada penambahan infrastruktur,” imbuhnya.
Menurutnya untuk menopang keberadaan Pelabuhan Tanjung Priok, Lino berupaya untuk mengubah Pelabuhan Kalibaru menjadi pelabuhan besar yang bertaraf internasional dengan nama New Tanjung Priok. “Terutama pembangunan New Tanjung Priok ini jelas harus dikembangkan dan harus antisipasi penambahan peti kemas sebesar 1,5 juta TEUS di tahun 2014. Serta dapat mengurangi waktu bongkar muat dari 6,25 hari menjadi 3 hari. Ide ini dilahirkan pada Juli 2010, kurang 2,5 tahun dan ini proyek dengan implementasi tercepat di dunia dan kita bisa kalau kita mau,” pungkasnya. **can
Komentari tentang post ini