Terkait strategi ekspansi kredit, BMRI tetap fokus pada sektor-sektor strategis, seperti pertanian dan perkebunan, energi, telekomunikasi, industri makanan dan minuman, serta sektor padat karya.
Penyaluran kredit di segmen korporasi tetap menjadi kontributor utama, dengan pertumbuhan mencapai 25,5 persen (y-o-y) menjadi Rp 913,3 triliun pada akhir 2024.
Selain itu, segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencatatkan pertumbuhan 6 persen (y-o-y) menjadi Rp135 triliun per akhir 2024.
Realisasi ini penyaluran kredit ini dinilai sejalan dengan komitmen Bank Mandiri dalam memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan.
Menurut Direktur Utama BMRI, Darmawan Junaidi, BMRI juga senantiasa memperkuat strategi bisnis melalui peningkatan kualitas aset secara berkelanjutan, dengan mengedepankan prudential banking (prinsip kehati-hatian) dalam ekspansi kredit dan penguatan manajemen risiko.
Per 31 Desember 2024, posisi rasio pencadangan (coverage ratio) BMRI berada di level 304 persen. “Melalui upaya ini, Bank Mandiri berkomitmen untuk terus mempertahankan keberlanjutan bisnis yang sehat, serta memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional secara keseluruhan,” tutur Darmawan.