JAKARTA-Kebijakan pemerintah mengucurkan dana bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng (Migor) dinilai ada baiknya.
Namun langkah ini hanya sebatas untuk meringankan beban sementara pada masyarakat kelas bawah yang sangat terpukul akibat gejolak harga.
“Yang jelas, BLT ini tidak mengatasi akar permasalahan Migor beberapa bulan terakhir, yakni mengenai tingginya cost produksi dan pola distribusi yang belum merata,” kata Anggota Komisi VI DPR, Intan Fauzi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (5/4/2022).
Disisi lain, kata Intan lagi, permasalahan Migor ini juga timbul karena belum adanya transparansi produksi.
Ditambah lagi belum terlihatnya keseriusan pengawasan.
“Hingga saat ini belum ada tindakan tegas aparat terhadap oknum yang diduga melakukan penimbunan dan lain-lain,” ujarnya.
Disinggung soal sasaran penerima BLT, Politisi PAN ini menjelaskan bahwa total penerima BLT sebanyak 20,5 juta diantaranya kepada bantuan pangan non-tunai (BPNT) dan program keluarga harapan (PKH), serta diberikan kepada 2,5 juta pedagang kaki lima yang berjualan makanan gorengan.
Komentari tentang post ini