Oleh: Uchok Sky Khadafi
Setelah menjabat sebagai menteri BUMN, Erick Thohir langsung “ngebut” dengan konsep sub holding BUMN-nya. Konsep sub holding ini, ternyata hanya membuat kluster-kluster dalam melakukan pengelolaan dan pengawasan BUMN.
Salah satu sasaran empuk sub Holding Erick Thohir adalah Perusahaan Pertamina. Ini artinya, di Pertamina akan terjadi pemisahaan antara induk dengan anak perusahaan, atau dalam bahasa Erick Thohir namanya dilakukan kluster – kluster agar fokus ke bisnis inti masing masing.
Untuk lebih jelasnya maksud dari sub holding ala Erick Thohir adalah usaha memisahkan asset inti, atau asset yang oleh kalangan pertamina menyebutnya sebagai asset operasional dari induk perusahaan.
Dengan dipisahkan, maka asset itu dapat dikuasai atau dikontrol oleh pihak swasta yang menjadi pemegang saham di anak perusahaan Pertamina tersebut.
Dan masuknya pihak swasta ke anak perusahaan Pertamina, tentu melalui rencana privatisasi anak perusahaan Subholding melalui IPO (Initial Public Offering).
Komentari tentang post ini