JAKARTA-Anggota Komisi XI DPR, Ahmad Najib Qodratullah mengunkapkan sejumlah tantangan besar dalam membenahi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ke depan.
Karena memerlukan strategi yang tidak mudah, sehingga DPR ingin mendengar langsung soal strategi penguatan OJK dalam menghadapi tantangan zaman.
“Pertama, literasi keuangan, kedua-perbankan masih birokratis, ketiga-akses kredit untuk masyarakat,” katanya saat menanyakan kepada salah satu peserta test, Ogi Prastomiyono di ruang Komisi XI DPR, Rabu (6/4/2022).
Lebih jauh Najib menjelaskan bahwa berdasarkan survei OJK 2020, menyebutkan literasi keuangan masih dibawah kisaran 40%.
Meski memang ada kenaikan signifikan dari 2013-2020, namun kondisi geografis, strata pendidikan dan sebagainya yang ada di Indoneisa ini sungguh sangat variatif.
“Jadi kondisi ini menjadi tantangan yang tidak ringan,” ujarnya.
Namun Politisi PAN ini mengaku belum melihat secara detail terkait uraian dan terobosan OJK ke depan.
“Saya belum tahu, bagaimana bapak mampu mengakselerasi hal itu. Karena hal ini akan berkaitan dengan peran OJK dalam memberikan perlindungan terhadap konsumen, hal itu harus dimulai dengan meningkatkan pengetahuan mereka terhadap hal itu,” jelasnya.
Komentari tentang post ini