JAKARTA-Investor asing sangat antusia untuk menempatkan dananya dalam bentuk surat utang (obligasi) korporasi domestik tahun ini akan semakin besar dibanding obligasi pemerintah.
“Imbal hasil (yield) Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Negara (SBN) cenderung menurun. Jadi, dampaknya akan beralih ke obligasi yang yield’-nya lebih tinggi seperti obligasi korporasi,” kata Pengamat Ekonomi PT Indo Premier Securities, Seto Wardono di Jakarta,8/1/2013.
Bakan ekonom PT Indo Premier Securities ini memperkirakan, obligasi korporasi pada tahun ini sebagian besar berasal dari perusahaan sektor pembiayaan, konstruksi dan infrastruktur.
“Selain itu ada potensi emisi obligasi korporasi senilai Rp20,73 triliun akan diterbitkan dengan skema penawaran umum berkelanjutan (PUB),” tuturnya
Sementara, lanjut dia, untuk pasar ekuitas kemungkinan aliran dana asing yang masuk ke pasar saham tidak akan semasif pada 2012 lalu.
Pasalnya, menurut dia, rasio harga saham per pendapatan (price to earning ratio/PER) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini sudah terlalu mahal bila dibandingkan bursa saham China dan India.