“Apalagi di tahun depan negara China dan India akan mengalami percepatan pertumbuhan ekonomi sehingga likuiditas global akan lebih banyak mengalir kesana,” jelasnya.
Meski demikian, dikatakan Seto, investor masih memiliki keyakinan bahwa likuiditas pasar keuangan Indonesia masih cukup besar untuk menyerap emisi baru baik saham maupun obligasi.
Lebih jauh kata Seto, dengan fundamental ekonomi Indonesia yang relatif stabil, perusahaan penjamin emisi akan optimistis penawaran saham perdana (IPO) dan obligasi dapat menarik minat investor baik asing maupun domestik.
“Posisi Indonesia, cukup diuntungkan oleh kebijakan beberapa bank sentral negara maju seperti AS, Eropa, dan Jepang yang cenderung menerapkan tingkat suku bunga yang sangat rendah, dengan begitu akan terjadi kelebihan likuiditas di pasar global sehingga kelebihan itu akan beralih ke negara yang ekonominya tumbuh baik seperti Indonesia,” imbuhnya
Vice President Business Development & Corporate Marketing Indo Premier, Jayawati Sukidjan mengatakan PT Indo Premier Securities berhasil membukukan perolehan obligasi rupiah sebesar Rp 10,7 triliun sepanjang tahun 2012.