Dengan demikian, menurut Raden, tingkat pertumbuhan ekonomi di 2022 akan jauh lebih tinggi dibanding realisasi di 2021.
“Di 2022, jelas kelihatannya akan lebih baik dari 2021. Pada kuartal keempat tahun ini sejumlah indikator ekonomi makro kita akan lebih positif, demikian pula dengan pertumbuhan ekonomi kita,” tuturnya.
Dia mengatakan, pada Kuartal II-2021 sejumlah indikator ekonomi nasional mulai mengalami rebound menuju tren pemulihan, meskipun di kuartal ketiga diperkirakan mengalami perlambatan akibat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat (PPKM Darurat) atau PPKM Level 4.
Maka, lanjut Raden, sikap yang perlu diambil masyarakat dalam merespons kondisi ekonomi terkini tersebut adalah, realistis dan optimistis terhadap pemulihan ekonomi nasional.
“Ada sisi positif dari kondisi pandemi ini, yaitu kita terus mencari solusi terhadap persoalan itu sendiri dan teknologi teknologi komunikasi yang baru mulai muncul,” imbuhnya.
Sehingga, lanjut dia, ke depannya akan ada perubahan-perubahan struktural pada seluruh aspek kehidupan, seiring dengan upaya mengakselerasi perubahan di sektor teknologi informasi maupun sektor kesehatan.