JAKARTA-PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) menargetkan laba bersih sebesar Rp100 miliar pada tahun 2023.
Demikian dikemukakan Sugiri, Sekretaris Perusahaan RAAM dalam keterangan tertulis, Jumat (17/11).
Sugiri mengemukakan, target laba tersebut didukung oleh berbagai sektor pendapatan antara lain penjualan tiket, distribusi film, penjualan hak cipta web series, dan Sinetron yang semuanya berkontribusi positif terhadap pendapatan RAAM menjelang akhir tahun 2023.
“Perseroan akan memproduksi sekitar 13 film pada tahun 2024,” katanya.
Pada tahun 2023 ini, Perseroan telah memiliki library lebih dari 15.000 jam sinetron dan lebih dari 650 judul film.
Untuk tahun 2024, Perseroan telah mendapatkan pemesanan sinetron yang setara dengan 365 jam.
Sugiri menyampaikan, hingga September 2023, pendapatan RAAM tumbuh sebesar 2% menjadi Rp231 miliar dari periode sebelumnya Rp226 miliar, dengan mayoritas berasal dari sinetron (47%) dan film (22%).
Dari pendapatan tersebut, RAAM berhasil mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp51 miliar per September 2023.
Dalam acara acara investor update di Multivision Tower hari ini, Jumat (17/11), RAAM mengundang beberapa sekuritas dan mengadakan nonton bareng film.
“Di Ambang Kematian”. Film ini mencetak box office dengan total 3,3 juta penonton dan masih terus bertambah.
Menurut Sugiri, film “Di Ambang Kematian” telah memecahkan rekor sebagai film terlaris kedua pada tahun ini.
Namun pendapatan dari film ini belum tercatat dalam laporan keuangan per September 2023, karena film ini baru dirilis pada 28 September 2023 sehingga pendapatan film ini akan tercatat pada triwulan IV 2023.
Hal ini diperkirakan akan berdampak besar terhadap pendapatan dan keuntungan RAAM pada tahun 2023.
Sugiri menambahkan, RAAM terus beradaptasi, mengembangkan lini bisnis digitalnya dan telah mengakuisisi 35% saham DMS+, sebuah platform OTT yang melayani pecinta horor yang diciptakan oleh pasangan Demian Aditya dan Sarah Wijayanto.
Komentari tentang post ini