SERANG —Badan Pusat Statistik Provinsi Banten mengungkapkan nilai tukar petani (NTP) mengalami penurunan sebesar 1,32% atau menjadi 104,23 pada Mei 2014. Artinya, tingkat kesejahteraan petani di Banten menurun. “Tingginya inflasi yang mencapai 9,85% di Banten pada April 2014 secara year-on-year mencapai 9,85% kemudian pada Mei meningkat lagi sebesar 0,23% di daerah perdesaan, semakin menekan tingkat kejahteraan petani Banten,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, Syech Suhaimi, Selasa, (03/06/2014).
Menurut Syech, penurunan NTP disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 1,08%, sementara indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan 0,24%. “Naiknya inflasi disebabkan oleh naiknya indeks kelompok bahan makanan dan sandang dengan masing-masing sebesar 0,35%,” ujarnya.
Namun demikian, katanya, NTP Banten masih menjadi yang tertinggi keempat setelah Sulawesi Selatan, Bali dan Jawa Timur. Komoditas sub kelompok yg paling mempengaruhi turunnya NTP secara keseluruhan, menurutnya adalah merosotnya NTP tanaman pangan yakni padi dan palawija yang pada Maret menjadi 103,67 dari 106, 67.