Begitupun, lanjut Azmi, dengan atmosfir akademik yang tak menunjang. Hal ini sebagai akibat terbelenggunya heirarki birokrasi akademik. Karena itu harus dimunculkan kembali budaya dan nilai nilai akademik.
Menurut Dosen FH UBK, hal inilah yang menjadi PR besar Mendikbud. Akademisi itu sejatinya hanya mengabdi pada kebenaran, kejujuran, keadilan serta untuk kemanusiaan. “Karena ini kunci Indonesia maju, manusia Indonesia kembali pada jiwa pancasila melalui kampus,” paparnya.
Jangan lagi universitas dikekang dengan budaya birokrasi yang lamban, tidak efisien, politik praktis dan cendrung korup. “Akibatnya universitas di Indonesia akan semakin tidak mampu mengejar perkembangan ilmu dan akan kalah bersaing dengan universitas lainnya,”jelasnya.
Ini PR, tantangan sekaligus problem yang harus dituntaskan oleh menteri Pendidikan. Karenanya tata kelola yang baik, transparansi dan aksesbilitas publik terhadap perguruan tinggi jadi kunci untuk perguruan tinggi maju dan unggul.***