Kalau dalam kondisi normal, pertumbuhan 14,3 persen ini mustahil dapat tercapai.
Selanjutnya, Amerika Serikat tumbuh 12,2 persen, Jerman 9,2 persen, Peranciis 18,7 persen, Italia 17,3 persen, Spanyol 19,8 persen. Jadi, pertumbuhan ekonomi Indonesia 7,07 persen terlihat sangat rendah.
Yang menjadi pertanyaan, bagaimana Indonesia, dan negara-negara tersebut di atas, mencapai pertumbuhan ekonomi itu?
Indonesia terlihat jelas mengejar pertumbuhan ekonomi di masa pandemi ini. Memberi prioritas jauh di atas kesehatan.
Dengan cara melonggarkan pembatasan sosial sebelum waktunya. Padahal tingkat penularan (poitivity rate) masih tinggi. Khususnya pada Q2/2021.
Mengundang masyarakat belanja lebaran (di tanah abang), membuka tempat wisata dan aktivitas ekonomi selebar-lebarnya.
Terutama menjelang, dan pada saat liburan lebaran Mei lalu. Yang mana menciptakan kerumunan dan klaster baru covid-19, demi mengangkat pertumbuhan ekonomi.
Hasilnya bisa dilihat sekarang. Sangat mengecewakan.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia harus dibayar mahal oleh rakyat Indonesia.