ATAMBUA-Bank Indonesia (BI) meluncurkan pilot project “BI Jangkau”, yang bertujuan meningkatkan perluasan jangkauan distribusi uang dan layanan kas BI hingga mencapai area desa yang selama ini sulit mendapatkan uang dengan kualitas yang baik.
Peresmian pilot project dilakukan di salah satu daerah terluar Indonesia, yaitu Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Mota’ain, Atambua, Provinsi NTT pada Senin (17/7).
Program BI Jangkau dilakukan bersinergi dengan lembaga lain, dengan mengoptimalkan jaringan yang sudah dimiliki di berbagai daerah di Indonesia. “Program ini akan memperlancar peredaran uang dari dua sisi, melalui percepatan distribusi uang layak edar dan memudahkan penyerapan uang tidak layak edar di masyarakat”, demikian disampaikan Deputi Gubernur BI, Sugeng, dalam sambutannya.
Pilot project BI Jangkau akan dilakukan di 8 (delapan) provinsi yang memiliki daerah 3T (terpencil, terdepan, dan terluar), yaitu Kepulauan Riau, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Papua. Kerja sama dalam pilot project BI Jangkau dilakukan dengan perbankan, khususnya Himbara, serta Pegadaian, mengingat luasnya jaringan kedua lembaga tersebut yang menjangkau kabupaten-kabupaten di Indonesia.