JAKARTA-Besarnya porsi belanja pegawai yang dikeluarkan oleh pemerintah setiap tahunnya menandakan birokrasi masih menjadi pengguna terbesar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “Kalau kue pembangunan itu untuk rakyat, ya mestinya belanja modal harusnya ditingkatkan,” kata Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Rizal Djalil, Selasa, (08/07/2014).
Berdasarkan catatab BPK, sejak 1994 sampai 2012 terlihat peningkatan belanja pegawai yang signifikan. Pada 1994 belanja pegawai masih Rp 7 triliun, sementara pada 2012 menjadi Rp 255,83 triliun. Artinya, meningkat 36,5 kali. “Kalau nanti masyarakat bertanya kepada kita semua, kue pembangunan APBN yang menikmati siapa? Kalau melihat angka ini, ya birokrasi yang menerima,” ucapnya tegas.
Di samping itu, di pos Dana Alokasi Umum (DAU) porsi belanja pegawai juga terus meningkat sejak 2001, kecuali 2002 dan 2006. Porsi tertinggi terjadi pada 2010 yang mencapai 103,43%. “Kalau posisi seperti ini terus, maka akan menjadi bahan politik yang luar biasa,” terangnya.