JAKARTA-Masuknya investor Changi Airport mengelola Bandara Komodo selama 25 tahun menjadi sorotan DPR. Padahal Bandara Komodo tersebut cukup strategis sebagai pintu masuk menggenjot pariwisata Indonesia Timur.
“Saya agak kaget saat mendengar bahwa pemenang tender Bandara Komodo adalah Changi Airport,” kata anggota Komisi VI DPR di Jakarta, Rabu (12/2/2020).
Lebih lanjut anggota Fraksi Partai Golkar ini tak habis pikir karena tak ada peran sama sekali dari pengelola bandara lokal, alias Angkasa Pura (AP).
“Ini perusahaan asing yang menang tender untuk pengelolaan dan investasi Bandara Komodo, NTT. Apakah PT.AP I dan PT.AP II, kalah tender? Atau tidak ikut tender?,” ujarnya yang masih terheran-heran.
DPR tentu sangat menyesalkan, apalagi berdasarkan jawaban Dirut PT.AP I dan PT.AP II bahwa konsorsium PT.AP I dan PT.AP II dalam proses tender sudah gugur pada tahapan administrasi atau pada tahap pertama. Sehingga tidak bisa masuk lagi pada tahapan kedua (penawaran dan negosiasi).
“Saya harap ini tidak terjadi lagi di masa yg akan datang, PT. AP I dan PT. AP II dituntut untuk semakin profesional untuk bisa menang dalam persaingan global,” pinta Legislator asal Kalimantan Tengah.
Komentari tentang post ini