JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengaku telah menyiapkan langkah stratgis pasca-otoritas moneter Amerika Serikat (The Fed) yang akan menghentikan kebijakan “quantitative easing” atau pembelian aset/surat berharga dari pasar finansial.
“Saya kira kita harus siaga karena pernyataan dari The fed ini akan ada tanggapan dari market di seluruh dunia,” kata Menteri Keuangan Chatib Basri di Jakarta, Kamis, 20/6.
Bahkan Chatib menegaskan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia untuk mengantisipasi dampak-dampak yang mungkin timbul dari penghentian kebijakan bank sentral AS itu.
“Tadi pagi kita sudah berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk mengantisipasi langkah ini,’ ujarnya.
Lebih jauh Chatib memperkirakan kemungkinan ada tekanan rupiah.
“Mungkin akan ada tekanan-tekanan terhadap pasar finansial, tapi BI bersama pemerintah sudah siap mengantisipasinya,” tuturnya.
Kemarin, Chairman The Fed Ben Bernanke mengatakan bahwa ekonomi AS bertumbuh cukup kuat sehingga pihaknya mulai secara perlahan akan mengurangi kecepatan pembelian obligasi pada akhir 2013 dan pertengahan 2014.