Selain itu, pada bulan Oktober lalu, Biro Statistik China (NBS) telah mengumumkan PMI Manufaktur Cina mengalami penurunan menjadi 49,5 pada bulan Oktober 2023 dari 50,2 pada bulan September lalu.
Indikasi penurunan ini menandakan perkembangan sektor di Cina semakin melambat.
Terakhir, Bank of Japan mengumumkan bahwa suku bunganya tertahan pada kisaran minus 0,1 persen sejak tujuh tahun terakhir.
“Rupiah ini masih termasuk tergolong masih kuat dibanding negara-negara lain yang mengalami pelemahan (mata uang). Kita sih berharap mudah-mudahan kerja sama (dan) kolaborasi antara pemerintah yang mengatur fiskal dengan Bank Indonesia yang mengatur moneter ini betul-betul bisa membuat rupiah kembali survive,” imbuh politisi Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP).***
Komentari tentang post ini