JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar harga gas dikalkulasi lebih cermat agar lebih kompetitif. Pasalnya, gas bukan semata-mata sebagai komoditas, tapi juga modal pembangunan yang akan memperkuat industri nasional.
Kepala Negara menyebutkan, ada 6 sektor industri yang menggunakan 80% volume gas Indonesia, baik itu pembangkit listrik, industri kimia, industri makanan, industri keramik, industri baja, industri pupuk, industri gelas.
“Artinya ketika porsi gas sangat besar bagi struktur biaya produksi maka harga gas akan sangat berpengaruh pada daya saing produk industri kita di pasar dunia. Kita kalah terus poduk-produk kita gara-gara harga gas kita yang mahal,” kata Presiden Jokowi saat memberikan pengantar pada Rapat Terbatas (Ratas) tentang Ketersediaan Gas Untuk Industri, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (6/1) sore.
Karena itu, Presiden meminta soal harga gas betul-betul dihitung serta dikalkulasi agar lebih kompetitif.
Ia memerintahkan agar dilihat betul penyebab tingginya harga gas, mulai harga di hulu, di tingkat lapangan gas, di tengah, terkait dengan biaya penyaluran gas, biaya transmisi gas, di tengah infrastruktur yang belum terintegrasi dan sampai di hilir, di tingkat distributor.
Komentari tentang post ini