JAKARTA-PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan Zhejiang Huayou Cobalt Company menyepakati pengembangan smelter berteknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) yang akan mengolah bijih nikel limonit, setelah melewati uji kelayakan dengan hasil positif.
Menurut CEO INCO, Febriany Eddy dalam siaran pers yang dikutip Rabu (13/9), Vale dan Huayou telah menandatangani The Heads of Agreement yang akan menjadi acuan untuk kesepakatan lebih lanjut yang ditandatangani kemarin (14/9).
Dia menyampaikan, pabrik HPAL di Sorowako, Sulawesi Selatan ini akan mengolah bijih nikel limonit menjadi produk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 60.000 ton produk nikel dalam MHP.
Selanjutnya, MHP bisa diolah menjadi bahan untuk komponen baterai.
Febriany menyampaikan, kedua belah pihak berkomitmen mencapai netralitas karbon pada tahun 2050 dan kesepakatan untuk bekerja sama dalam meminimalkan emisi karbon.
Selain itu, Huayou akan berdiskusi bersama INCO untuk mempelajari alternatif energi rendah karbon.
Komentari tentang post ini