JAKARTA-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong inovasi dan pemanfaatan teknologi pembangunan terowongan karena topografi Indonesia yang beragam mulai dari dataran rendah, perbukitan hingga pegunungan. Pembangunan terowongan jalan memiliki kelebihan dalam menjaga alam dan lansekapnya, serta memangkas jarak tempuh, namun perlu dipertimbangkan dari sisi biaya dan risiko konstruksi.
Menteri Basuki mengatakan infrastruktur terowongan bukan merupakan teknologi baru di Indonesia. “Teknologi terowongan sudah diterapkan pada pembangunan bendungan berupa saluran pengelak. Namun di bidang jalan memang agak terlambat. Untuk itu, kita dorong agar lebih banyak terowongan dalam pembangunan jalan,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada acara Seminar To Introduce Tunnel Planning and Technology, yang diselenggarakan atas kerjasama Kementerian PUPR dan Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan narasumber utama Prof. Nobuharu Isago, di Auditorium Kementerian PUPR Jakarta, Selasa (18/9/2019).