JAKARTA – PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) atau disebut Jaya Ancol melaba Rp177,79 miliar (Rp111 per saham) pada pada 2024.
Hasil ini turun 24,4% jika dibandingkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Perseroan sebesar Rp235,17 miliar (Rp147 per saham) pada 2023.
Tergambar dalam laporan keuangan PJAA di laman BEI, dikutip Kamis (30/1/2025), penurunan laba PJAA disebabkan antara lain oleh turunnya pendapatan usaha sebesar 0,63% menjadi Rp1,266 triliun pada 2024, dari Rp1,274 triliun pada 2023.
Pendapatan PJAA sepanjang tahun 2024 berasal dari pendapatan real estat Rp5,68 miliar.
Pendapatan tiket sebesar Rp907,18 miliar. Adapun pendapatan hotel dan restaurant, serta pendapatan usaha lainnya masing-masing sebesar Rp76,85 miliar dan Rp277,60 miliar.
Selain pendapatan usaha menurun, anjloknya laba emiten pengelola kawasan rekreasi itu juga dipicu oleh peningkatan beban pokok pendapatan dan beban langsung sebesar 3,86% dari Rp576,88 miliar menjadi Rp599,12 miliar.