BALI – Meski menjadi tulang punggung perekonomian nasional, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia ternyata masih mengalami sejumlah tantangan sulit naik kelas dari ultra mikro menjadi usaha mikro dan usaha menengah.
Keterbatasan akses keuangan, teknologi, hingga kebijakan yang tepat sasaran menjadi penghambat berkembangnya usaha rakyat ini.
Demikian disampaikan Project Lead The 2025 Asia Grassroots Forum, Katrina Inandia disela-sela persiapan acara The 2025 Asia Grassroots Forum yang akan digelar di Bali pada 21-23 Mei mendatang.
Even ini menjadi semakin marak dengan adanya “Road to Asia Grassroots Forum: Diskusi Isu dan Potensi UMKM Lokal” bersama para pengamat, aktivis, akademisi, dan pihak swasta untuk membahas mengenai tantangan dan solusi bagi ekonomi akar rumput di Indonesia.
Diketahui UMKM Indonesia memegang peranan penting dalam memperkuat ekonomi serta mendukung penyerapan tenaga kerja nasional.
Data Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2023 menunjukkan UMKM berkontribusi 61,9 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97 persen tenaga kerja di Indonesia.