Lebih lanjut Budi menyebutkan, tingginya respons masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi didasari oleh dua faktor, yakni pertimbangan bahwa vaksin sebagai pelindung kesehatan secara pribadi dan faktor terkait keinginan mendapatkan kebebasan dalam melakukan mobilitas tanpa harus melakukan test covid seperti, rapid antigen atau swap PCR.
“Dua faktor ini menjadi harapan bagi sektor pariwisata untuk kembali pulih, sejalan dengan proses vaksinasi yang terus berjalan di berbagai negara. Kami selalu memantau kondisi industri pariwisata, pasar dan situasi dunia secara umum. Kami melihat optimisme pasar yang positif serta kesiapan industri untuk kembali melakukan aktivitas usaha sudah dibekali dengan protokol yang baik,” papar Budi.
Dia menambahkan, setelah setahun terakhir kondisi global dibayangi situasi pandemi Covid-19, pelaksanaan vaksinasi di banyak negara sejak akhir 2020 menjadi harapan bagi terciptanya pemulihan industri pariwisata.
“Banyak negara memiliki preference dalam memilih vaksin yang tepat, termasuk Indonesia yang memilih vaksin SinoVac untuk vaksinasi secara massal dan gratis hingga 2022. Secara resmi Indonesia memulai vaksinasi pada 13 Januari 2021,” ucapnya.