Per 31 Desember 2022, jumlah ekuitas AKSL hanya senilai Rp50,49 miliar atau anjlok 30,48 persen (year-on-year).
Sedangkan, total liabilitas per 31 Desember 2022 justru tercatat membengkak 237,9 persen.
Total liabilitas tersebut didominasi oleh kewajiban jangka pendek per 31 Desember 2022 yang mencapai Rp68,01 miliar atau melambung dibanding per 31 Desember 2021 yang sebesar Rp20,38 miliar.
Per 31 Januari 2023, total liabilitas AKSL sudah mencapai Rp70,11 miliar.
Akseleran berencana menggunakan dana hasil IPO untuk mengakuisisi perusahaan pembiayaan, PT Pratama Interdana Finance (PIF) senilai Rp36,5 miliar.
Sedangkan sebesar Rp200 miliar akan disalurkan sebagai penyetoran modal kepada PIF dan sisanya akan dimanfaatkan untuk modal kerja AKSL.
Rencana IPO ini bisa berlanjut apabila Akseleran bisa mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diharapkan bisa diterima pada 28 Juli 2023, setelah melewati fase book building pada 3-18 Juli 2023.
Adapun periode penawaran umum (offering) diharapkan bisa berlangsung pada 1-7 Agustus 2023.