Bappebti Percepat Implementasi SRG

Monday 22 Jul 2024, 5 : 24 pm
Pemeriksa Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) Ahli Utama Bappebti, Nusa Eka.
Pemeriksa Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) Ahli Utama Bappebti, Nusa Eka.

PADANG – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag) konsisten mendorong perkembangan Sistem Resi Gudang (SRG).

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Bappebti dalam mengakselerasi implementasi SRG dan menciptakan tata niaga produk SRG yang lebih efisien adalah dengan melakukan pertemuan teknis SRG.

“Dengan melaksanakan pertemuan teknis, maka kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah daerah dapat terdeteksi. Di samping itu, pertemuan ini juga menjadi forum konsultasi dalam upaya mendorong percepatan implementasi SRG,” ujar Pemeriksa Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) Ahli Utama Bappebti, Nusa Eka di Padang, Sumatra Barat, Kamis (18/7).

Menurutnya, pertemuan tersebut juga diharapkan memberikan solusi dan terobosan dalam penerapan SRG serta dapat membuka peluang bagi pengelola gudang SRG untuk memanfaatkan gudang yang tidak aktif.

“Pemerintah daerah berperan penting dalam melakukan pembinaan untuk mendukung implementasi SRG di daerah. Bappebti berharap, pengelola gudang SRG dapat mengoptimalkan perannya, tidak hanya sebagai pemelihara komoditas dalam gudang semata, namun juga mampu meningkatkan fungsi gudang sebagai sarana pembuka akses pembiayaan, peningkatan posisi tawar, dan pemasaran komoditas bagi pasar lokal dan luar negeri,” tegasnya.

Baca juga :  HPP Gula Kristal Putih Dinaikkan Menjadi Rp 8.500/kg

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2011, SRG merupakan salah satu instrumen perdagangan yang bertujuan mendukung terwujudnya kelancaran produksi dan distribusi serta memberikan kesempatan bagi penyimpan/pemilik barang untuk memperoleh alternatif permodalan dari lembaga pembiayaan bank maupun nonbank.

Selain itu, implementasi SRG secara optimal dan berkesinambungan diharapkan dapat menciptakan rantai perdagangan yang lebih efisien melalui transaksi jual beli antara penyimpan/pemilik barang dengan pembeli, baik secara langsung maupun lelang/daring.

Dalam perkembangannya, implementasi SRG cenderung mengalami peningkatan.

Selama lima tahun terakhir, rata-rata transaksi penerbitan resi gudang tercatat sebesar Rp601 miliar dengan nilai transaksi tertinggi terjadi pada 2022, yaitu sebesar Rp1,3 triliun.

Sedangkan, pada 2024, penerbitan resi gudang tercatat sebesar Rp1,6 triliun dengan nilai pembiayaan Rp978 miliar.

Baca juga :  Tingkatkan Surplus, Kemendag Perkuat Ekspor Pangan ke Pakistan

“Minat pelaku usaha untuk memanfaatkan SRG juga semakin meningkat. Hingga saat ini, terdapat 118 pengelola gudang SRG di seluruh Indonesia yang telah mendapat persetujuan dari Bappebti,” terangnya.

Khusus di Provinsi Sumatra Barat, Bappebti telah memberikan bantuan berupa lima gudang SRG beserta sarana dan prasarana kelengkapan gudang.

Dari lima gudang tersebut, terdapat tiga gudang yang telah memiliki pengelola gudang, yaitu di Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok, dan Kabupaten Limapuluh Kota.

Selain itu, terdapat pula satu gudang SRG swasta untuk komoditas gambir di Kabupaten Payakumbuh.

Tercatat sejak 2009, resi gudang yang diterbitkan di Provinsi Sumatra Barat sebanyak delapan resi gudang untuk 51,29 ton gabah, jagung, dan gambir dengan total nilai resi gudang Rp231,36 juta dan pembiayaan sebesar Rp137,9 juta pada 2021.

“Komitmen dan peran aktif pemerintah daerah Sumatra Barat serta pihak terkait sangat penting untuk mengoptimalkan implementasi SRG maupun pasar lelang komoditas (PLK). Hal tersebut mengingat daerah yang sukses menjalankan implementasi SRG selalu didukung pemerintah setempat, baik melalui dukungan sumber daya manusia, anggaran, jaringan pemasaran, literasi, edukasi, maupun kebijakan,” jelasnya.

Baca juga :  Indonesia dan PEA Capai Babak Akhir Perundingan IUAE–CEPA

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatra Barat, Novrial menyampaikan strategi pengembangan SRG di Sumatra Barat, di antaranya mengimplementasikan SRG di gudang- gudang milik pemerintah setempat yang saat ini belum aktif, dukungan anggaran pengembangan gudang guna memberikan nilai tambah komoditas, peningkatan peran pemerintah daerah dan lembaga pendukung dalam pengembangan SRG, serta pelibatan aktif dunia usaha untuk motor penggerak.

“Termasuk dengan melaksanakan sosialisasi dan pelatihan untuk semua entitas gudang SRG seperti pelaku usaha, pengelola gudang, aparat, dan lainnya. Selain itu, juga memberikan perluasan akses pembiayaan SRG, mengidentifikasi potensi komoditas unggulan daerah yang dapat disimpan di gudang SRG, juga integrasi SRG dengan pasar lelang komoditas,” tutupnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari BeritaMoneter.com. Mari bergabung di Channel Telegram "BeritaMoneter.com", caranya klik link https://t.me/beritamoneter, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

Carol Aji

Adalah wartawan senior di Indonesia dengan segudang karya jurnalisnya yang memberikan pandangan mendalam terhadap berbagai isu terkini.

Komentar


HI THERE!

Eu qui dicat praesent iracundia, fierent partiendo referrentur ne est, ius ea falli dolor copiosae. Usu atqui veniam ea, his oportere facilisis suscipiantur ei. Qui in meliore conceptam, nam esse option eu. Oratio voluptatibus ex vel.

Wawancara

BANNER

Berita Populer

Don't Miss

PKL di RW 20 Depan Komplek Duta Indah Jatimakmur Puas Usai Audiensi Dengan Wakil Walikota

BEKASI-Wakil Walikota Bekasi Dr. Tri Adhianto Tjahyono menerima audiensi para

Total Aset Bank Hana Naik Jadi Rp 46,9 Triliun

JAKARTA – PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) berhasil