JAKARTA – Direktur Imparsial Ardi Manto Adiputra menegaskan hasil seleksi pimpinan KPK periode 2024-2029 sangat tidak independent, nihil representasi perempuan dan sarat kepentingan politik praktis.
Karenanya, sangat beralasan bagi publik untuk mengeluarkan #MosiTidakPercaya terhadap Pimpinan KPK ini karena hasil seleksi yang dilakukan oleh Komisi III DPR RI membawa KPK pada patronase organisasi yang dikendalikan oleh oligarki kekuasaan sebagaimana yang dipraktikkan sebelumnya oleh mantan Presiden Joko Widodo.
“Pansel KPK dan Komisi III DPR RI telah dengan sengaja mengabaikan suara publik dan lebih memilih tunduk pada oligarki kekuasaan,” ujar Ardi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (22/11).
Sebelumnya, Rapat Pleno Komisi III DPR RI yang diselenggarakan pada Kamis, 21 November 2024 melalui sistem pemungutan suara (voting) memilih Pimpinan KPK periode 2024-2029.
Dari nama-nama yang dipilih tersebut secara jelas menggambarkan bahwa Pimpinan KPK ini jauh dari kata independen, nihil representasi perempuan, dan sarat kepentingan politik praktis.
Komentari tentang post ini