JAKARTA-Kementerian Perindustrian membidik 5.000 Industri Kecil Menengah (IKM) masuk pasar online tahun ini di tengah berbagai tantangan yang perlu dihadapi pelaku IKM. Hingga Juni 2019, jumlah IKM yang masuk pasar daring sejak awal tahun mencapai 3.000 IKM.
“Kami sudah sosialisasi di beberapa lokasi, ketika sosialisasi banyak yang ingin, namun setelah pemilihan itu banyak yang tidak masuk kriteria,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Edy Siswanto di Jakarta, Rabu, (19/6/2019).
Menurut Edy, beberapa hal yang masih menjadi hambatan IKM untuk masuk pasar obline yakni menjaga kualitas produk dan ketersediaan produk dalam jumlah besar.
“Jadi untuk menghasilkan produk yang kualitas standarnya baik dan terus menerus ini yang menjadi masalah,” ujar Edy.
Dalam hal ini, Kemenperin memberikan berbagai bantuan berupa pelatihan, bimbingan teknis, bantuan alat dan permesinan, serta pendampingan.
Kemenperin juga mengajak entitas masyarakat dari kalangan pesantren, warga binaan hingga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial, untuk turut berkontribusi menumbuhkan IKM di Indonesia.