Oleh: Andrian Tanuwijaya
Kondisi makroekonomi kawasan Asia saat ini lebih solid dibandingkan periode 2013 yang dapat memberi ketahanan lebih baik menghadapi siklus kenaikan suku bunga The Fed.
Indikator makroekonomi seperti suku bunga riil, inflasi, neraca transaksi berjalan, dan cadangan devisa berada pada posisi yang sehat sehingga dapat menopang stabilitas ekonomi dan sentimen pasar.
Asia juga memiliki peranan penting dalam rantai pasokan global sebagai produsen bahan baku, komoditas, maupun barang manufaktur, yang diuntungkan dari meningkatnya permintaan global seiring pembukaan ekonomi.
Pasar saham global bergerak fluktuatif di bulan Januari, apa penyebabnya?
Fluktuasi pasar didominasi oleh sentimen dari global. Pasar dibayangi oleh komunikasi The Fed yang mengindikasikan kalau The Fed terbuka untuk mulai melakukan kenaikan suku bunga di kuartal I-2022, berubah dari komunikasi sebelumnya yang relatif lebih akomodatif.
Selain itu data inflasi Amerika Serikat juga terus meningkat ke level tertinggi sejak 1982, yang meningkatkan kekhawatiran kalau The Fed akan menaikkan suku bunga lebih agresif dari perkiraan untuk menanggulangi lonjakan inflasi tersebut.
Komentari tentang post ini