Hal itu diungkapkan pada pertemuan para pemimpin daerah dalam Rapat Pengembangan Porang Menuju Ekspor pada 11 Mei 2021 yang lalu.
Dalam rapat pembahasan tersebut jelasnya, pemerintah menargetkan pembukaan 100.000 Ha lahan porang untuk tahun ini.
Namun dilain pihak tanaman ini belum dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh indutsri di dalam negeri.
Dari data yang ada, 90% hasil porang justru untuk pasar ekspor.
“Sebagian besar produk porang yang diekspor adalah berupa chips porang dan tepung,” jelasnya.
Menurutnya, harga jual yang cukup tinggi menjadikan porang komoditi yang menarik untuk para petani.
Harga umbi saat ini Rp.8000,- per kilo yang dapat meningkat hingga Rp. 14,000,- saat harga sedang naik.
Dalam 1 ha penanaman dapat ditanam 40.000-80.000 biji katak yang dapat menghasilkan rata–rata 400gram – 700 gram jika panen ditahun pertama hingga 2 kg – 6 kg jika panen ditahun kedua.
“Dari data ini rata-rata keuntungan petani bisa mencapai 400 juta per ha per tahun,” jelas Abimanyu pelaku pertanian porang dalam wawancara.