JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mengumumkan, pertumbuhan kredit pada triwulan II 2024 tetap tinggi sebesar 12,36% (yoy).
Ini didorong oleh kuatnya sisi penawaran dan permintaan.
Menurut Erwin Haryono, Asisten Gubernur BI Bidang Kepala Departemen Komunikasi, dari sisi penawaran, minat penyaluran kredit terjaga didukung oleh pertumbuhan DPK triwulan II 2024 yang kuat sebesar 8,45% (yoy), berlanjutnya strategi realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan, serta dukungan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) BI.
“Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit dipengaruhi oleh permintaan dari korporasi sejalan dengan kinerja penjualan yang tetap tinggi dan kemampuan bayar yang tetap kuat,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (17/7/2024).
Sementara itu, permintaan kredit dari rumah tangga juga terjaga stabil, terutama dari kelas menengah-atas, seiring dengan ekspektasi penghasilan yang terjaga.
Pertumbuhan kredit yang tinggi tersebut terjadi di sebagian besar sektor ekonomi, terutama pada industri, perdagangan, dan pengangkutan.